Selasa, 29 Oktober 2013

Nyanyianku (1)

..Kesunyian hanyalah kegaduhan yg tak terdengar, kekasih..
..Bersama hanyalah sendiri ditengah aktifitas semesta yg tak sanggup ku lihat..

..Tertawa bisa bersama-sama..
..Tapi, nasib kita nyanyikan masing-masing..

~ bend(ot)z
 
 *) On twitter @bennybendz
*) On facebook BeNny Bendz 

Selasa, 22 Oktober 2013

#dalamsajakMu

Seharusnya aku tak ada.
Takdir telah menggoreskan tintanya,
menuliskan namaku
dalam sajak kehidupan.

sampai ke mana,
tinta terus tergores?

Kuasa tinta
bukan di tanganku.

Sang Penulis,
ajari aku baca tulis,
Ijinkan aku
memperindah puisiku.
#dalamsajakMu


*) on twitter @bennybendz

Selasa, 03 September 2013

Musik bukan sekedar bunyi!

Musik bukan sekedar bunyi.


Musik itu bahasa.

Musik itu harmony.
Dari musik ada tercipta keindahan dalam perbedaan.

Ada sesuatu yg tak bisa dijelaskan kata. Tapi bisa disampaikan dgn musik.

Musik itu orcestrasi dari berbagai pola bunyi yg diolah sedemikian rupa menjadi alunan padu untuk menyampaikan sesuatu.

Kedudukan musik sama seperti sartra, puisi, lukisan, tari, dll.
Sebagai bahasa untuk menyampaikan maksud yg tak bisa diungkapkan dengan kata-kata biasa.


"Musik adalah math yg berbunyi." ~ @sudjiwotedjo
Keindahanya berpola.

Jangkrik berderik, itu musik.
Air gemericik, itu musik.
Angin berhembus, itu musik.
Halilintar menyambar, itu musik.
Ranting bergesekan, itu musik.
Bambu bertumbukan, itu musik.
Batu bertabrakan, itu musik.
Burung berkicau, itu musik.
Suara manusia, itu musik.
Bahkan bunyi kentut itu pun musik!

Segala macam bebunyian dari hasil gejala alam (ciptaan Tuhan), itu musik..!

Manusia cuma mengolah segala macam bunyi hasil gejala alam menjadi sesuatu rangkaian yang harmony.


Manusia mencari pola dari bunyi sehingga tercipta tangga nada (do..re..mi.. dst).

Manusia mengolah semua komposisi itu dengan dipadukan, disusun dan diorcestrakan berdasarkan perhitungan dan rasa, menjadi satu rangkaian bunyi yang berpola, teratur, dan harmony. Dan di dalam musik terselip sebuah pesan melalui rasa dan suasana.

Contoh:
Suara gemricik air, derik jangkrik, angin berhembus dipadukan dengan lengkingan gamelan untuk menggambarkan kesunyian dan kedamaian alam desa..dsb

Dari situ akan terbayang kekuasaan dan kebesaran Tuhan.
Sebagai Sang Pencipta, telah menciptakan satu sistem dalam diri manusia untuk mengolah, mendengar, dan merasa. Dengan itu manusia bisa belajar dan berkarya, sebagai salah satu jalan untuk menuju kepada-NYA.

Bagiku, musik diciptakan agar manusia mengerti akan harmony dari berbagai perbedaan, yang apabila itu diolah, dipadukan dan diorcestrakan akan menciptakan keselarasan dan keindahan dalam kehidupan.

"Perbedaan itu takdir. TAPI, keselarasan dan keharmonisan itu adalah nasib".

Musik selain sebagai bahasa, musik juga mengajarkan keselarasan.

06:44, Kam 20/06/2013

Jumat, 05 Juli 2013

[Teknik] Melapisi PCB Dengan Lapisan Perak

Bagi sahabat yang suka membuat rangkaian PCB pada proses akhir biasanya melapisi jalur tembaga supaya tidak mengalami korosi. Ada beberapa cara supaya tembaga PCB tidak mengalami korosi. Cara yang paling murah adalah menggunakan gondorukem dicampur dengan tiner atau bensin.
Ada juga yang melapisi dengan pelapis warna hijau/merah/biru. Namun, sebelum melapisinya PCB dilapisin dulu dengan lapisan perak :
Bahan-bahan :
  • EDTA 50 grm – Harga sekitar Rp 200.000,00/Kg
  • Sodium Hydroxide (NaOH) 20.4 grm – Harga sekitar Rp 20.000/Kg
  • Silver nitrate (AgNO3) 1 grm – Yang paling mahal karena harga sekitar 2jt/Kg
  • Air Murni tanpa mineral
Cara pembuatan:
  1. Aduk EDTA & Sodium Hydroxide dengan menambahkan air secukupnya
  2. Tambahkan Silver Nitrate, aduk sampai merata.
  3. Tambahkan air sampai jumlah larutan menjadi 1 liter.
Metode pelapisan :
  1. Bersihkan PCB dengan amplas halus.
  2. Rendam 2-15 mnt dengan suhu kamar (20 derajat)
  3. Bersihkan dengan air bersih.
  4. Keringkan dengan angin panas.(70-100 derajat.)

Hasil setelah dilapisi lapisan perak :

(Sumber: Diambil dari http://easy-pcb.com/)
(http://gigarizkyka.blogspot.com/2009/08/lapisan-perak-pcb.html)
====================================================================

Benny On Twitter: @bennybendz

Kamis, 13 Juni 2013

Fatamorgana ~ @bennybendz

Fatamorgana ~ @bennybendz

Kandas di dunia yang penuh alasan.
Segalanya harus beralasan.

Aku sendiri tak mengerti.
Kenapa aku di sini.

Aku di sini.
Tanpa alasan.
Dan jika aku harus beralasan kenapa?

Huh, mungkin butuh seumur hidupku untuk itu.

Matahari pun tak mengerti kenapa.
Kenapa dia bersinar.
Malam pun tak mengerti kenapa.
Aku di sini.
Untuk apa.
Siapa yang tau.

Tapi aku mampu merasa.
Ini haya fatamorgana.

Aku hanya yakin.
Ini sebentar lagi akan pergi.
dan sesuatu yang tak kumengerti akan segera hadir.

-AKU- pada diriku menuntunku.
Melewati semua ini.
-AKU- pada diriku terus mencari.
Dimana jalan terbaiknya.

Serasa bermimpi aku ikuti.
Mimpi yang aku sadari.
Mimpi yang bukan mimpi.

Mungkin aku benar.
Aku di sini karena -AKU- pada diriku telah menuntunku.
Dan semoga Dia tetap meuntunku.

Benny Bendz On Twitter @bennybendz

Jumat, 31 Mei 2013

Kilometer Terakhir

=======================
"...
Tergelincir di kilometer terakhir.
Mabuk di ufuk dan membusuk.
Gersang usang tertinggal pasang.
Merekah merah tertimbun tanah.

Basah gelisah asah resah.
Bungkam malam kelam alam.
Menyayat jeratan tanda tanya.

Senja hujan tunjukan jalan.
Terus urus gerus arus.
Bukan tenggelam dalam angan.

..."

#bendz

~ @bennybendz

*)

Kembang Kumbang

=============================
"...
Lepas sudah, hapus sudah.
Kumbang goda kembang.
Kembang berkumbang abang.
Kumbang terbang.
Tak temu kumbang legang.
Kembang-kembang telah berkumbang.
Kumbang kejang-kejang.

Lepas sudah, hapus sudah.
Kumbang pasti berkembang.
Nanti pasti.

Tiba pasti tiba.
Kumbang pasti berkembang.
Kumbang tenang.

..."

~ @bennybendz

*)

Kamis, 16 Mei 2013

WAYANG KULIT - Mahakarya Seni Pertunjukan Jawa

Wayang kulit adalah seni pertunjukan yang telah berusia lebih dari setengah milenium. Kemunculannya memiliki cerita tersendiri, terkait dengan masuknya Islam di tanah Jawa. Salah satu anggota Wali Songo menciptakannya dengan mengadopsi Wayang Beber yang berkembang pada masa kejayaan Hindu-Budha. Adopsi itu dilakukan karena wayang terlanjur lekat dengan orang Jawa sehingga menjadi media yang tepat untuk dakwah menyebarkan Islam. Alhasil, diciptakan wayang kulit dimana orang hanya bisa melihat bayangan.

Pagelaran wayang kulit dimainkan oleh seorang yang kiranya bisa disebut penghibur publik terhebat di dunia. Bagaimana tidak, selama semalam suntuk, sang dalang memainkan seluruh karakter aktor wayang kulit yang merupakan orang-orangan berbahan kulit kerbau dengan dihias motif hasil kerajinan tatah sungging (ukir kulit). Ia harus mengubah karakter suara, berganti intonasi, mengeluarkan guyonan dan bahkan menyanyi. Untuk menghidupkan suasana, dalang dibantu oleh musisi yang memainkan gamelan dan para sinden yang menyanyikan lagu-lagu Jawa.


Tokoh-tokoh dalam wayang keseluruhannya berjumlah ratusan. Orang-orangan yang sedang tak dimainkan diletakkan dalam batang pisang yang ada di dekat sang dalang. Saat dimainkan, orang-orangan akan tampak sebagai bayangan di layar putih yang ada di depan sang dalang. Bayangan itu bisa tercipta karena setiap pertunjukan wayang memakai lampu minyak sebagai pencahayaan yang membantu pemantulan orang-orangan yang sedang dimainkan.



Setiap pagelaran wayang menghadirkan kisah atau lakon yang berbeda. Ragam lakon terbagi menjadi 4 kategori yaitu lakon pakem, lakon carangan, lakon gubahan dan lakon karangan. Lakon pakem memiliki cerita yang seluruhnya bersumber pada perpustakaan wayang sedangkan pada lakon carangan hanya garis besarnya saja yang bersumber pada perpustakaan wayang. Lakon gubahan tidak bersumber pada cerita pewayangan tetapi memakai tempat-tempat yang sesuai pada perpustakaan wayang, sedangkan lakon karangan sepenuhnya bersifat lepas.




Cerita wayang bersumber pada beberapa kitab tua misalnya Ramayana, Mahabharata, Pustaka Raja Purwa dan Purwakanda. Kini, juga terdapat buku-buku yang memuat lakon gubahan dan karangan yang selama ratusan tahun telah disukai masyarakat, seperti: Abimanyu kerem, Doraweca, Suryatmaja Maling dan sebagainya. Diantara semua kitab tua yang dipakai, Kitab Purwakanda adalah yang paling sering digunakan oleh dalang-dalang dari Kraton Yogyakarta.

Pagelaran wayang kulit dimulai ketika sang dalang telah mengeluarkan gunungan. Sebuah pagelaran wayang semalam suntuk gaya Yogyakarta dibagi dalam 3 babak yang memiliki 7 jejeran (adegan) dan 7 adegan perang.
  • Babak I, disebut Pathet Lasem, memiliki 3 jejeran dan 2 adegan perang yang diiringi gending-gending pathet lasem.
  • Babak II, Pathet Sanga yang memiliki 2 jejeran dan 2 adegan perang.
  • Babak III, Pathet Manura yang mempunyai 2 jejeran dan 3 adegan perang.
Salah satu bagian yang paling dinanti banyak orang pada setiap pagelaran wayang adalah Gara-gara (Goro-goro) yang menyajikan guyonan-guyonan khas Jawa.

sumber : 
http://www.yogyes.com/id/yogyakarta-cultural-performance/wayang-kulit-show/

*) Edited by:

Rabu, 15 Mei 2013

Tasbih Gelang Jiwaku

Tasbih gelang jiwaku..

Entah kesekian kali,
Terlempar di tepian kali..

PECAH...!!
"Bubar mawut tanpo ketondo"..
Berserakan, rumit, tak terkira..

Ku cari,
Hanya dua tersisa..
Ku cari,
Masih tak kutemui lagi..

Ku genggam,
Sebagai catatan..
Ku rumat,
Sebagai pengingat..

Tersisa dua,
Sebagai tanda..
Bahwa segalanya pasti ber-dua..

Siang dan malam..
Senang dan sedih..
Benci dan cinta..
Tawa dan tangis..
Baik dan buruk..
Benar dan salah..

Semua melebur
Menuju satu titik tunggal
"Yang Tak Terhingga.."

"ENGKAU" dan "Aku-Mu pada diri-ku"

Pabelan, 15-05-2013

Jumat, 03 Mei 2013

Bambang Ekalaya (Palgunadi)


"Bambang Ekalaya (Palgunadi) - "Nggak pake belajar Formal" alias belajar sendiri (otodidak) tapi ilmunya lebih tinggi dari yg belajar formal" - @bennybendz

Balajar ilmu itu nggak harus ndatengin guru, di Sekolah ataupun Kuliah. Tapi bisa dimana saja, yang penting punya kemauan. Bagi yang nggak punya kesepatan Kuliah nggak usah minder. Masih bisa belajar dan cari ilmu sendiri. Nenek moyang kita udah ngajarin lewat Wayang. Lewat lakon Palgunadi atau Bambang Ekalaya. Dia nggak diterima jadi murid Resi Drona (Durna) karena status sosial, tapi dia nggak patah semangat untuk belajar ilmu keprajuritan. Dia membuat patung mirip Durna dari batu, dan tekun berlatih di depan patung itu. Dan alhasil, ilmunya malah lebih tinggi dibanding Arjuna, murid kesayangan Resi Drona.


Ini kisah selengkapnya, dari berbagai Versi. Mahabarata, Pewayangan Jawa, dan R.A Kosasih.

Bambang Ekalaya versi Mahabharata

Ekalaya adalah seorang pangeran dari kaum Nisada. Kaum ini adalah kaum yang paling rendah yaitu kaum pemburu, namun memiliki kemampuan yang setara dengan Arjuna dalam ilmu memanah. Bertekad ingin menjadi pemanah terbaik di dunia, lalu ia pergi ke Hastina ingin berguru kepada bhagawan Drona. Tetapi ditolaknya.

Penolakan Sang Guru
Keinginannya yang kuat untuk menimba ilmu panah lebih jauh, menuntun dirinya untuk datang ke Hastina dan berguru langsung pada Drona. Namun niatnya ditolak, dikarenakan kemampuannya yang bisa menandingi Arjuna, dan keinginan dan janji Drona untuk menjadikan Arjuna sebagai satu-satunya ksatria pemanah paling unggul di jagat raya, yang mendapat pengajaran langsung dari sang guru. Ini menggambarkan sisi negatif dari Drona, serta menunjukkan sikap pilih kasih Drona kepada murid-muridnya, dimana Drona sangat menyayangi Arjuna melebihi murid-murid yang lainnya.
Belajar dibawah bayangan patung Sang Guru
Penolakan sang guru tidak menghalangi niatnya untuk memperdalam ilmu keprajuritan, ia kemudian kembali masuk kehutan dan mulai belajar sendiri dan membuat patung Drona serta memujanya dan menghormati sebagai seorang murid yang sedang menimba ilmu pada sang guru. Berkat kegigihannya dalam berlatih, Ekalaya menjadi seorang prajurit yang gagah dengan kecapakan yang luar biasa dalam ilmu memanah, yang sejajar bahkan lebih pandai daripada Arjuna, murid kesayangan Drona. Suatu hari, ditengah hutan saat ia sedang berlatih sendiri, ia mendengar suara anjing menggonggong, tanpa melihat Ekalaya melepaskan anak panah yang tepat mengenai mulut anjing tersebut. Saat anjing tersebut ditemukan oleh para Pandawa, mereka bertanya-tanya siapa orang yang mampu melakukan ini semua selain Arjuna. Kemudian mereka melihat Ekalwya, yang memperkenalkan dirinya sebagai murid dari Guru Drona.

Pengorbanan seorang murid
Mendengar pengakuan Ekalaya, timbul kegundahan dalam hati Arjuna, bahwa ia tidak lagi menjadi seorang prajurit terbaik, ksatria utama. Perasaan gundah Arjuna bisa dibaca oleh Drona, yang juga mengingat akan janjinya pada Arjuna bahwa hanya Arjuna-lah murid yang terbaik diantara semua muridnya. Kemudian Drona bersama Arjuna mengunjungi Ekalaya. Ekalaya dengan sigap menyembah pada sang guru. Namun ia malahan mendapat amarah atas sikap Ekalaya yang tidak bermoral, mengaku sebagai murid Drona meskipun dahulu sudah pernah ditolak untuk diangkat murid. Dalam kesempatan itu pula Drona meminta Ekalwya untuk melakukan Dakshina, permintaan guru kepada muridnya sebagai tanda terima kasih seorang murid yang telah menyelesaikan pendidikan. Drona meminta supaya ia memotong ibu jarinya, yang tanpa ragu dilakukan oleh Ekalaya serta menyerahkan ibu jari kanannya kepada Drona, meskipun dia tahu akan akibat dari pengorbanannya tersebut, ia akan kehilangan kemampuan dalam ilmu memanah. Ekalaya menghormati sang guru dan menunjukkan “Guru-bhakti”. Namun tidak setimpal dengan apa yang didapatkannya yang akhirnya kehilangan kemampuan yang dipelajari dari “Sang Guru”. Drona lebih mementingkan dirinya dan rasa ego untuk menjadikan Arjuna sebagai prajurit utama dan tetap yang terbaik. 

Kematian sang prajurit
Kematian Ekalaya termuat dalam Srimad Bhagavatha. Ekalaya bertempur untuk Raja Jarasandha dalam peperangan melawan Sri Krishna dan Balarama, dan terbunuh dalam pertempuran oleh pasukan Yadawa.


Bambang Ekalaya versi pewayangan Jawa

Ekalaya atau Ekalaya atau Ekalya dalam kisah Mahabharata, dalam cerita pedalangan dikenal pula dengan nama Palgunadi, adalah raja negara Paranggelung. Ekalaya mempunyai isteri yang sangat cantik dan sangat setia bernama Dewi Anggraini, putri hapsari/bidadari Warsiki.

Ekalaya seorang raja kesatria, yang selalu mendalami olah keprajuritan dan menekuni ilmu perang. Ia sangat sakti dan sangat mahir mampergunakan senjata panah. Ia juga mempunyai cincin pusaka bernama Mustika Ampal yang menyatu dengan ibu jari tangan kanannya. Ekalaya berwatak; jujur, setia, tekun dan tabah, sangat mencintai istrinya.

Ekalaya adalah seseorang yang gigih dalam menuntut ilmu. Suatu ketika Prabu Ekalaya mendapatkan bisikan ghaib untuk mempelajari ilmu atau ajian Danurwenda yang kebetulan hanya dimiliki oleh Resi Drona. Sedangkan Sang Resi sudah berjanji tidak akan mengajarkan ilmu tersebut kepada orang lain melainkan kepada para Pandawa dan Kurawa saja. Dengan kegigihannya Prabu Ekalaya belajar sendiri dengan cara membuat patung Sang Resi dan belajar dengan sungguh-sungguh sehingga berhasil menguasai ajian tersebut.

Istri Prabu Ekalaya sangat cantik jelita sehingga membuat Arjuna berhasrat padanya, Dewi Anggraini mengadukan hal tersebut kepada suaminya sehingga terjadi perselisihan dengan Arjuna. Prabu Ekalaya mempertahankan haknya sehingga bertarung dengan Arjuna yang menyebabkan Arjuna sempat mati yang kemudian dihidupkan kembali oleh Prabu Batara Sri Kresna

Dalam perselisihannya dengan Arjuna, Ekalaya ditipu untuk merelakan ibu jari tangan kanannya dipotong oleh ‘patung’ Resi Drona, yang mengakibatkan kematiaannya karena cincin Mustika Ampal lepas dari tubuhnya. Menjelang kematiaanya, Ekalaya berjanji akan membalas kematiannya pada Resi Drona. 
Dalam perang Bharatayuda kutuk dendam Ekalaya menjadi kenyataan. Arwahnya menyatu dalam tubuh Arya Drestadyumena satria Pancala, yang memenggal putus kepala Resi Drona hingga menemui ajalnya.

Bambang Ekalaya / Palgunadi versi R.A Kosasih

Akisah seorang ksatria bernama Bambang Ekalaya mencari ilmu memanah yang bernama Danuweda. Hanya satu orang yang memiliki ajian ini yaitu Resi Dorna dari Hastinapura. Tetapi Resi Dorna telah berjanji bahwa dia tidak akan mengajar kepada orang lain kecuali putra2 Hastina. Ketika Bambang Ekalaya datang memohon berguru kepada Resi Dorna, diapun ditolak. Kecewa karena ditolak, Bambang Ekalaya tidak menyerah dan membuat patung Resi Dorna dan berguru panah kepada patung itu. Dengan tekunnya Bambang Ekalaya berguru sehingga akhirnya diapun menguasai aji Danuweda.
Suatu ketika, Para Kurawa dan Pandawa sedang berburu dan mereka melihat sebuah celeng yang mati dengan mulut penuh panah. Tapi panah2 itu tidak dilepaskan satu per satu melainkan sekaligus, yang merupakan ciri khas dari aji Danuweda. Pandawa dan Kurawa menjadi bingung dan mencari ksatria yang memanah celeng tersebut. Setelah dicari mereka bertemu dengan Bambang Ekalaya dan oleh Arjuna ditanyakan kepada siapa berguru di memanah, Bambang Ekalaya menjawab Resi Dorna. Terkejut oleh jawaban Bambang Ekalaya, Arjuna membawa celeng itu kehadapan gurunya resi Dorna untuk meminta penjelasan mengapa sang resi telah mengajarkan ilmu itu kepada orang lain yang bukan putra Hastina (kalau tidak salah hanya 2 orang di Hastinapura yang mampu menguasai ajian ini, Arjuna dan Karna). Resi Dornapun terkejut hatinya ketika melihat bahwa ada orang lain yang memilik aji Danuweda tanpa sepengetahuannya, sang resi meminta Pandawa dan Kurawa untuk menunjukkan tempat ksatria tersebut.

Bambang Ekalaya sangat gembira ketika melihat gurunya datang. Resi Dornapun terkejut dan bertanya mengapa Bambang Ekalaya bisa menguasai aji Danuweda tanpa diajari apapun olehnya. Bambang Ekalaya pun menunjukkan patung Resi Dorna yang dibuatnya dan menjelaskan bahwa dia berlatih memanah setiap saat dibawah pengawasan patung tersebut. Resi Dorna menjadi marah ketika mengetahui hal tersebut dan tetap tidak mau mengakui Bambang Ekalaya sebagai muridnya. Bambang Ekalaya menjawab bahwa dia tidak pantas berguru langsung dari Resi Dorna dan patungnya saja sudah lebih dari cukup untuk berguru. Karena kesal, terbesit sebuah rencana di hati Resi Dorna untuk mencegah Bambang Ekalaya. Resi Dorna akan mengakui Bambang Ekalaya sebagai muridnya jika dia mempersembahkan kedua jempolnya.
Bambang Ekalaya sangat gembira mendegar hal ini dan memotong kedua jempolnya tanpa pikir2. Setelah dipotong kedua jempolnya dipersembahkan kepada Resi Dorna. Resi Dorna berkata bahwa Bambang Ekalaya tidak akan bisa lagi memegang panah karena kedua jempolnya telah tidak ada. Bambang Ekalaya menjawab bahwa dia rela demi menjadi murid Resi Dorna. Resi Dorna pun menyuruh Bambang Ekalaya pulang karena dia tidak akan mengajarkan apapun kepadanya. Mematuhi perintah gurunya, Bambang Ekalaya pun kembali ke tempat asalnya.
--
Ketika para pendawa telah menetap di Indrapasta, Bambang Ekalaya ingin memberi persembahan kepada gurunya Resi Dorna di Hastinapura untuk memberitahukan bahwa Bambang Ekalaya kini telah menikah dan menjadi seorang raja. Bambang Ekalaya kemudian mengirim istrinya dikawal beberapa ponggawa untuk membawa persembahan ini. Dalam perjalanan mereka diserang oleh sekelompok raksasa yang membunuh seluruh ponggawa. Istri Bambang Ekalaya berhasil melarikan diri tapi para raksasa terus mengejar. Ketika melarikan diri, terlihat seorang ksatria sedang bertapa di gua yaitu Arjuna. Istri Bambang Ekalaya lupa tata krama dan segera masuk kedalam gua tempat Arjuna bertapa. Tapa Arjuna jadi terganggu dan terbangun dari tapanya. Ketika melihat sang putri cantik yang dikejar2 oleh raksasa, Arjuna segera mengambil busur dan panahnya dan dalam sekejap menumpas gerombolan raksasa. Setelah selesai menumpas raksasa2, Arjuna menjadi tertarik oleh istri Bambang Ekalaya yang cantik.

Arjunapun lupa tata krama karena birahinya telah memuncak walaupun telah dijelaskan siapa sang putri itu sebenarnya. Arjuna mengejar sang putri ke pinggir tebing dimana sang putri memilih melompat, Arjuna menjadi terkejut melihat hal ini dan menyesali tindakannya. Untungnya, ibu sang putri yang merupakan seorang dewi turun dari kahyangan untuk menolong putrinya. Istri Bambang Ekalayapun dibawa kembali ke hadapan Bambang Ekalaya oleh sang ibu, ketika ditanya apa yang terjadi dijelaskan bahwa Arjuna telah lupa tata krama dan berusaha mendekati istrinya. Bambang Ekalaya menjadi marah dan bertekad untuk membunuh Arjuna.

Ketika sampai di Indrapasta, Bambang Ekalaya segera menantang Arjuna untuk bertarung. Saat itu, Sri Kresna sedang bertamu di Indrapasta dan mendegar tantangan tersebut dirinya segera sadar bahwa Arjuna akan perlaya jika bertarung melawan Bambang Ekalaya. Sebagai raja yang adil dan bijaksana, Yudistira menolak untuk melibatkan kerajaan Indrapasta kedalam masalah ini sehingga dia menyuruh Arjuna untuk mengatasi masalah ini sendiri dan tidak menyeret2 nama Indrapasta dan juga para Pendawa.
Arjuna juga sadar atas kesalahannya dan menerima tantangan Bambang Ekalaya. Ketika bitotama, ternyata Bambang Ekalaya masih cekatan walaupun dia tidak memiliki kedua jempolnya. Berkali2 Bambang Ekalaya terjatuh mati terkena serangan Arjuna tapi dia tidak bisa mati karena Bambang Ekalaya memilik cincin pusaka Ampal di jarinya yang melindungi dari segala marabahaya dan memberi kesaktian ajian Ampal yang akan membunuh musuhnya jika ditamparkan ke arah musuhnya dari jauh. Ketika Bambang Ekalaya menggunakan ajian Ampal, Arjuna pun segera terjatuh dari kudanya tak bernyawa. Sri Kresna segera memunculkan diri untuk mengambil jenasah Arjuna dan membawanya kembali. Setelah dibawa kembali, Sri Kresna mengeluarkan Aji Wijayakusumah untuk menghidupkan Arjuna kembali. Arjuna yang dihidupkan kembali menyesal karena dia telah rela mati daripada mencoreng nama Pendawa dari sikap ksatria. Tetapi oleh Sri Kresna dijelaskan bahwa tenaga Arjuna masih diperlukan oleh Pendawa di masa depan ketika terjadi perang besar antara kebaikan melawan kejatahan. Arjuna kemudian kembali berkata bahwa dia tidak rela hidup selama Bambang Ekalaya masih hidup. Oleh Sri Kresna kemudian dijelaskan cerita tentang kesaktian cincin Ampal yang dimiliki Bambang Ekalaya.

Kemudian oleh Sri Kresna dijelaskan rencana untuk mengalahkan Bambang Ekalaya kepada Arjuna. Di malam hari, Sri Kresna dan Arjuna menggunakan aji Halimunan untuk menyelinap ke perkemahan Bambang Ekalaya, para ponggawa tertidur nyenyak terkena Aji Sirep Sri Kresna.
 Bambang Ekalaya masih belum tidur karena sedang bersemedi di hadapan patung Dorna yang selalu dibawanya kemana saja. Sri Kresna kemudian menyamar menjadi Dorna melalui patung tersebut dan berkata bahwa Bambang Ekalaya telah bersalah karena telah membunuh murid kesayangannya Arjuna. Sri Kresna patung Dorna kemudian meminta cincin wasiat yang telah membunuh Arjuna untuk diletakkan di pangkuannya. Bambang Ekalaya yang gembira karena mendegar suara gurunya segera mematuhi perintah Dorna dan meletakkan cincin pusaka itu dipangkuannya. Setelah dilepas, Arjuna mengambil keris Bambang Ekalaya yang kemudian ditusukkan kepada empunya sendiri sehingga terlihat bahwa Bambang Ekalaya telah bunuh diri. Sri Kresna dan Arjuna pun meninggalkan perkemahan Bambang Ekalaya.Dari situ arwah Bambang Ekalaya menuntut balas kepada Resi Dorna yang dikira telah membunuhnya. Arwahnya kemudian menitis kepada Drestajumena yang di Bharatayuda memenggal Resi Dorna.

Sumber: http://wayang.wordpress.com

Rabu, 17 April 2013

#RodaKehidupan

#RodaKehidupan

Mempelajari Sejarah keluarga itu sangat menarik buatku.
Ada jawaban tentang "Darah Siapa saja yang mengalir dalam tubuhku?"
Dan satu bukti bahwa "Roda Kehidupan" itu memang terus berputar dan selalu berputar.

Salah satu point pentingnya adalah:
"Selalu ada kerja keras dalam setiap pencapaian hidup."

Yang sedang ada di bawah. Jika tidak bangkit, semakin lama akan semakin tertinggal dan tergilas oleh waktu.
Yang sedang ada di atas. Jika tidak mampu mempertahankannya, cepat atau lambat akan dituntut untuk jatuh ke bawah.

Lalu apa yang menjadikan Roda itu berputar, yang di bawah bisa menjadi yang diatas, dan yang di atas tetap berada di atas??

Jawabnya adalah: "Perilaku Hidup".

"Menanam Kebaikan akan memetik kebaikan. Menanam Keburukan akan memetik keburukan."

Roda Kehidupan akan terus berputar dari masa ke masa, dari generasi ke generasi.
Dan biarkan itu terus berputar dengan indah, dengan perilaku hidup yang selalu menanam kebaikan di setiap langkah kehidupan.

Mungkin hari ini belum terlihat "buah prilaku" kita. Tapi, suatu hari nanti "pasti" akan memetiknya.

#RodaKehidupan

Benny Bendz On Twitter @bennybendz

Senin, 15 April 2013

Kekuasaan - (Renungan) oleh gusmus

Tulisan ini diambil dari tweet-nya Gus Mus (@gusmusgusmu) (A. Mustofa Bisri) beberapa waktu yang lalu.

Semoga bisa jadi bahan renungan. :)

//********
 
Assalamu'alaikum waragmatullahi wabarakatuh. Selamat sore! Bagaimana kalau aku ngulwit tentang 'kekuasaan'? :)

1/ UMAR DAN ABU BAKAR :: Ketika Khalifah Abu Bakar Shiddiq dalam keadaan sakit menjelang kewafatannya, sempat memanggil menghadap ...
 

2/ 'tangan kanan'nya, Umar bin Khatthab. Setelah menguji konsistensi dan ketegasan sahabat pendampingnya itu, sang Khalifah berterus terang.

3/ mengemukakan keinginannya agar Umar bersedia menggantikannya sebagai khalifah sepeninggalnya. "Jangan, Abu Bakar!" tukas Umar spontan,


4/ "Aku tidak memerlukan jabatan khalifah itu." "Tetapi kekhalifahan memerlukanmu, Umar;" sahut Khalifah, "aku khawatir maut menjemputku...


5/ dan meninggalkan rakyat tanpa khalifah, pengganti, lalu terjadi seperti apa yang pernah terjadi di Saqiefah dahulu itu." "Tunjuklah...


6/ penggantimu selain aku!" "Siapa?" "Abu 'Ubaidah, misalnya. Dia AMIINUL UMMAH, Kepercayaan Umat." "Memang itu sudah aku pikirkan juga,


7/ Umar, namun aku tidak melihat pada diri 'Ubaidah Ibn Jarrah kekuatan seperti yang ada pada dirimu. Dia memang dapat dipercaya; tapi aku


8/ ingin orang kuat yang dapat dipercaya. AL-QAWWIYYUL AMIIN. Kaum muslimin saat ini menghadapi dua singa, Parsi dan Rum. Mereka dihadapkan


9/ kepada hanya dua pilihan: Ataukah mereka mampu menyinari dunia dengan cahaya Islam, atau dunia justru akan memadamkan cahaya Islam."


10/ "Allah akan menyempurnakan cahaya Islam, betapa pun orang2 kafir tidak senang." "Allah menyempurnakan cahaya Islam melalui hambaNya...


11/ yang pantas, yang berjuang, yang ikhlas!" "Bagaimana Anda memilihku, Khalifah, sedangkan aku sering berbeda pendapat dan pandangan


12/ dengan Anda?" "Justru itu yang memperkuat pilihanku. Aku ingin seorang yang bila mengatakan tidak, ia mengatakannya dengan sepenuh hati;


13/ bila mengatakan ya, ia mengatakannya sepenuh hati." Mereka berdua terus berdebat saling bertukar argumentasi. Yang satu bersikeras


14/ meminta, yang lain bersikeras menolak. Didesak terus, akhirnya Umar yang perkasa itu pun menangis. "Abu Bakar, aku mengkhawatirkan..


15/ diriku, agamaku, dan akhiratku.." "Wahai Umar, dalam urusan kekuasaan ini, ada dua orang yang celaka: pertama, orang yang berambisi...


16/ menjadi penguasa padahal dia tahu ada orang yang lebih pantas dan lebih mampu daripada dirinya. Kedua, orang yang menolak ketika diminta


17/ dan dipilih, padahal dia tahu dirinyalah yang paling pantas dan paling mampu. Dia menolak semata-mata karena lari dari tanggungjawab...


18/ dan enggan berkhidmah kepada umat." "Wahai Abu Bakar, demi persahabatan dan kecintaanku kepadamu, jauhkanlah aku dari beratnya hisab


19/ di hari Kiamat kelak." "Kau lupa, Umar, imam yang adil kelak akan dipayungi Allah di hari tiada payung kecuali payungNya." Umar semakin


20/ keras menangis, "Imam yang adil, ya. Tapi aku?" "Kau juga, kau juga, Umar!" "Besok di hari Kiamat, kau tidak bisa menolongku apa-apa,
21/ Abu Bakar; bila Allah menghendaki menghukumku." "Wahai Umar anak Ibu Umar, bukan demikian Alah ditakwai dengan sebenarnya. Bukankah kau


22/ tahu ayat yang longgar turun selalu dibarengi dengan ayat yang keras dan sebaliknya, agar orang mukmin senantiasa dalam harap dan cemas.


23/ Tidak mengHARAP dari Allah sesuatu yang ia tidak berhak atasnya dan tidak CEMAS atas sesuatu yang diletakkan Allah di tangannya.


24/ Bila setiap orang yang mempunyai tanggungjawab tidak melaksanakannya karena takut kepada Allah, niscaya takut kepada Allah akan berubah


25/ menjadi buruk sangka kepadaNya. Dan akan rusaklah tatanan dan tersia-siakanlah hak2 kaum lemah, mustadh'afïn." "Apakah tidak ada orang..


26/ orang lain selain aku yang lebih pantas dan mampu?" "Baiklah, mari kita nilai dirimu, Umar! Maukah kau dengan sejujur-jujurnya menilai..


27/ menilai dirimu sendiri?" "Baik." "Katakanlah, demi Allah yang mengetahui apa yang ada dalam hatimu, apakah kau melihat ada orang yang


28/ lebih pantas memegang jabatan ini melebihimu?" "Aku tdk meragukan bahwa ada orang yang lebih baik katimbang aku." "Jawab pertanyaanku,


29/ wahai Umar, apakah engkau melihat di antara kaum muslimin setelah aku, ada orang yang lebih kuat katimbang dirimu dalam mempertahankan..


30/ kedaulatan mereka?" Umar menahan deras air matanya dan menjawab lirih, "Allahumma laa.. memang, sayang tidak ada." "Alhamdulillah!"


31/ "Tapi Anda harus bermusyawarah terlebih dahulu dengan orang2, wahai Abu Bakar." "Tentu. Aku akan melakukannya, Umar. Hambatan yang...


32/ terberat sudah kulalui. InsyaAllah yang lain akan lebih mudah." *** Kisah di atas aku nukil-sarikan dari serial "Malhamah Umar"nya Ali


33/ Ahmad Baktsïer. Siapa tahu itu bisa menjadi bahan renungan dalam suasana demam kekuasaan seperti sekarang ini. Wallahu a'lam.


*)
Benny Bendz On Twitter @bennybendz

Jumat, 12 April 2013

[Teknik] Service TV Power mati (Short)


Posting kali ini akan menjelaskan tentang pengalaman perbaikan pada Televisi Samsung model 14 inch untuk semua tipe chasis KS1A, untuk tipe chasis sendiri anda bisa lihat di bagian bawah PCB chasis biasanya di dekat Trafo FBT. Kebetulan untuk TV yang kemarin saya perbaiki adalah model 21 inch.

Gejala pada TV Samsung ini sendiri adalah power off, komponen yang sudah dicoba diganti adalah Tr Power 6810A yang setelah diganti baru ternyata short lagi, kemudian Deflection yoke juga diganti dengan yang baru namun ternyata masih menunjukkan kerusakan yang sama.

Anehnya pada saat TV dinyalakan tetapi dengan kondisi deflection yoke dicabut transistor power tidak putus / short lagi, setelah dicek ternyata kerusakan bukan pada bagian TR power atau deflection yoke melainkan pada capasitor horizontal 680pF 1K2V yang hambatannya sudah berubah walaupun tidak short.

Untuk lebih jelasnya silahkan lihat gambar, bagian yang ditandai menunjukkan komponen yang saya maksud.
Tentu saja penyebab lain untuk kerusakan sejenis masih banyak, tetapi supaya anda tidak kehabisan stok TR power untuk kerusakan seperti ini saya sarankan anda juga membaca postingan saya yang terdahulu tentang Trik Mencegah Transistor Power Short. Ok sekian postingan kali ini semoga bermanfaat.

Sumber: http://www.endydjubu.com

Benny Bendz On Twitter @bennybendz

Kamis, 11 April 2013

[Teknik] Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV

Power Supply dalam segala hal yang berbau elektronika sangat lah vital, karna tanpa Power Supply maka perangkat elekronika tidak akan bisa bekerja, yang namanya Power Supply tentu tidak lepas dari Trafo (Transformer). Trafo itu sendiri ada berbagai macam, dilihat dari kegunaannya ada Trafo Step-Up, Trafo Step-Down, diliat dari segi fisiknya ada yang dari inti besi dan ada dari yang dari inti ferite, dll. untuk membuat trafo kita harus mengetahui rumusnya, namun disini saya tidak akan membahas mengenai rumus membuat trafo, melainkan saya akan membagikan pengalaman saya dalam memanfatkan Trafo Switching bekas TV untuk di pergunakan menjadi Power Supply yang bisa dimanfaatkan untuk Power Supply Audio Power OCL dan keperluan lain yang memerlukan Power Supply. Awalnya saya terinpirasi dari sebuah SPK aktive (kalau tidak salah mereknya Polytron) dan saya liat tidak menggunakan trafo besi, melainkan Switching model seperti TV dan Transformernnya juga sebesar Trafo Sewitching TV 21 Inch, dan jenis Power audionya OCL pakai Transistor 4 biji yaitu TIP3055/TIP2955 masing-masing 2 biji, dan speakernya 4 buah masing-masing 8 Inch. Suara menggelaegar stabil, waktu musik berjalan saya coba ukur tegangan tetap mantap dan stabil. Kalau saya lihat pada SPK aktive model ini yang pakai Trafo besi stidaknya Trafo-nya sekitar 5A lebih mungkin 6-7A. Dibawah ini saya sempatkan jepret sebuah Amplifier yang menggunaka Switching Regulator, ini mirip dengan Rangkaian Power Supply Komputer, perhatikan gambarnya.
Atas dasar pengalalaman itulah maka muncullah ide untuk memanfatkan Trafo Switching TV dan untuk men-drivernya saya gunakan Switcing Power Supply Modul atau yang lebih dikenal dengan GACUN yang banyak di jual di toko elektronika dengan harga berpariasi skitar Rp. 22.500 sampai Rp. 25.000. Oke, kita lanjut saja. Lihat saja Sekemanya dibawah ini. Ada dua macam skema yang pertama tanpa rangkain Optocoupler dan yang kedua memakai rangkaian Optoupler Skematik dibawah ini adalah rangakaian Power Supply dengan memanfaatkan Trafo Switching bekas TV namum rangkaian Optocuplernya tidak digunakan, rangkaian ini sudah saya gunakan dan sering saya pasang pada Power Audio OCL, kadang juga saya rangkai untuk mengganti Trafo Besi pada SPK aktive jika Trafonya rusak atau terbakar. Hasilnya sama dengan menggunakan trafo biasa 5A, makanya saya sekarang ga pernah beli Trafo besi. Jika ingin mendapatkan Arus yang besar tentu mempergunakan Trafo Switcing yang besar dan kawat email yang besar atau terdiri dari kawat email kecil yang di gandeng dilillit bareng. Bagi shobat yang ingin mencoba silah kan di ikuti tahap-tahap nya. Skematik dibawah ini juga rangkaian Power supply dengan
memanfaatkan Trafo Switching bekas TV, namun rangkaian ini menggunakan Optocoupler sehingga tegangan lebih mantap dan stabil, tidak mengikuti tegangan input yang naik turun, rankaian ini juga akan protect jika tegangan ouput mengalami short.

Keterangan: Lilitan Primer adalah 110 lilit dan dibagi jadi dua bagian yaitu: P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm P2: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm Lilitan Sekunder S1: 24 lilit. Ø kawat email 1mm S2: 55 lilit. Ø kawat email 0.2mm Cara membuat lilitan Yang perlu mendapat perhatian dalam melilit ulang adalah lilitan searah jarum jam dan dililit serapi mungkin dan jangan sampai ada yang short. Cara membuat lilitannya adalah sebagai berikut: Buka koker ferite nya dan lilitan aslinya Buat lilitan baru, dimulai dengan lilitan Primer, P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm. Solderlah kawat pada tab yang tersedia dan mulailah melilit sampai itungan yang ke 55 kemudian solderlah ujung penghabisan pada tab yang ada. ingat dan tandai ujung awal liltan tadi, karna ujung itulah nanti yang akan disambungkan langsung ke positive 220v - 300v Dilanjutkan membuat liltan Skunder yang pertama, S1: 24 lilit. Ø kawat email 1mm. Liltan sekunder ini untuk mendapatkan tegangan ganda (24v - CT - 24v). Caranya: solderkan ujung kawat pada tab yang ada kemudian buat lilitan sebanyak 12 lilit kemudian solderlkanlah pada tab yang ada (tab ini adalah untuk CT/Centre Tab). kemudian lanjutkan 12 lilitan lagi. Bisa jugan dengan melilit dua buah kawat bareng 12 lilit kemudian ujung akhir kawat pertama di hubungkan dengan ujung awal kawat kedua pertemuan ini dinamakan CT (centre tab) Selanjutnya kita buat lilitan skunder yang kedua, S2: 55 lilit. Ø kawat email 0.2mm. Lilitan ini untuk mendapatkan tegangan 110 untuk rangkaian optocoupler jika akan menggunakannya, tapi jika tidak menggunakan rangkaian optocoupler maka lilitan ini ditiadakan saja Membuat lilitan untuk rangkaian tambahan, misalnya 12v untuk fan, 15-ct-15 untuk tone control, dll. cara melilit sama tapi gunakanlah kawat halus saja karna arus yang dibutuhkan kecil saja, jadi menggunakan kawat 0.2 saja sudah memadai. Jumlah lilitan nya adalah: 12volt liltannya sebanya 6 lilit. dan utuk rangkaian tone control biasanya dilengkapi dengan IC Regulator 7815 dan 7915 maka tegannya kita buat saja 18v-ct-18v. Untuk mendapatkan tegangan 18v-ct-18v langkanya sama dengan langkah no 3 tapi jumlah lilitannya 9 lilit Tab Setelah dirasa cukup dan selesai membuat lilitan Skunder nya, maka ditutup dengan liltan Primer yang kedua (P2: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm). Caranya: Solderlah ujung kawat yang mau dililit pada tab akhir liltan Primer yang pertama tadi, kemudian buat lilitan dengan rapi sebanyak 55 lilit dan solderlah ujungnya pada tab yan tersedia. tandai dan ingat bahwa ujung ini nantinya aka disambungkan ke rangkaian Switching Power Supply Modul pada kabel warna merah Setiap mendapat satu lapis lilitan, jangan lupa di beri isolasi, atau isolasi yang lama bisa di gunakan lagi. Selesai dah membuat lilitannya... gampang kan...??!! Nah... setelah diliat rangkaiannya, dan baca keterangannya sederhana saja kan??? cukup dibuat pakai PCB bolong aja bisa. Hanya dibutuhkan ketelitian dan kesabaran juga kehati-hatian. Nih gambar rangkaian jadinya. Ini saya gunakan Trafo Switching TV 29 merek Cina. Rangakaian Penyerarah bagian outputnya tidak saya gabung, karna ini saya pasang untuk OCL 300watt yang langsung ada rangkaian dioda penyearah dan Elconya.

Dibawah ini adalah gambar Switching Power Supply Module, atau dikalangan teknisi sering disebut GACUN. yang di perlukan untuk Membuat Switching Power Supply dari bekas Trafo TV
Gambar dibawah ini adalah koker ferite yang sudah saya dibuka dan lilitan aslinya juga udah di buka
Gambar dibawah ini menunjukkan selesai membuat lilitan Primer pertama (P1: 55 lilit. Ø kawat email 0.6mm)
Cara melepas Ferite Sobat yang berhagian tentu mengalami kesulitan dalam melepas Ferite nya bukan...?? sama saya juga awalnya gitu, tapi setelah saya temukan tip dan triknya mudah sekali melepas Ferite tersebut ga sampai lima menit..Nih tak kasih ilmunya tapi jangan bilang bilang ya... klu ada yang tanya suruh aja kesini... heheh... Gini caranya: rebus air sampai mendidih kemudian masukkan trafo yang mau dilepas Feritenya kedalam air panas menggelegak tersebut, tunggu beberapa saat kira kira 1 menit, kemudaian ambil trafo menggunakan tang penjepit, jangan tunggu sampai dingin, justru masih dalam kadaan panas inilah kita mudah melepas feritenya karna parekatnya meleleh. Gunakan alat bantu tang dan obeng tipis untuk menarik ferit. Semoga berhasil… Tabel Kawat Email dan Kemampuannya
Semoga bermanfaat
sumber: http://starservicego.blogspot.com
http://skema-hd.blogspot.com

Benny Bendz On Twitter @bennybendz